Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu untuk meninjau sejumlah fasilitas layanan publik, termasuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dalam kunjungannya, Wapres menekankan pentingnya pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya terkait ketersediaan bahan bakar. Peninjauan ini menjadi momentum evaluasi operasional SPBU di daerah tersebut agar bisa meningkatkan kenyamanan dan kebutuhan warga. Berikut laporan lengkap mengenai kunjungan Wapres ke dua SPBU utama di Bengkulu, arahan terkait operasional 24 jam, serta respons pengelola setempat.
Wapres Kunjungi Dua SPBU Utama di Bengkulu
Wakil Presiden Ma’ruf Amin memilih dua SPBU utama di Bengkulu sebagai lokasi peninjauan pada kunjungan kerjanya kali ini. Kedua SPBU tersebut merupakan fasilitas vital yang berada di jalur strategis dan melayani kebutuhan masyarakat luas, termasuk pengendara antar kota dan distribusi logistik regional. Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari agenda pemantauan ketersediaan energi dan pelayanan publik di daerah penyangga Sumatera.
Setibanya di lokasi, Wapres disambut oleh pejabat daerah, pengelola SPBU, serta masyarakat pengguna layanan. Turut hadir dalam rombongan adalah pejabat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta perwakilan Pertamina. Kunjungan tersebut mendapat perhatian luas, mengingat Bengkulu tengah mengalami pertumbuhan kebutuhan energi yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Wapres melakukan dialog singkat dengan operator SPBU dan sejumlah konsumen yang sedang mengantre. Ia menanyakan langsung mengenai ketersediaan bahan bakar, sistem antrean, dan kendala apa saja yang kerap dihadapi di lapangan. Wapres juga mengecek fasilitas pendukung seperti toilet umum, minimarket, hingga fasilitas layanan konsumen lainnya.
Selain meninjau fasilitas fisik, Wapres juga memperhatikan aspek keamanan dan standar operasional yang diterapkan. Ia menyoroti pentingnya penerapan protokol keselamatan kerja, khususnya dalam penanganan bahan bakar dan pengelolaan limbah berbahaya. Hal ini menjadi perhatian agar pelayanan di SPBU tetap aman dan ramah lingkungan.
Wapres ingin memastikan bahwa SPBU di Bengkulu mampu memberikan layanan sesuai standar nasional. Ia meminta laporan detail dari pihak pengelola mengenai volume penjualan harian, pasokan bahan bakar, dan jadwal pengiriman dari depo pusat. Data-data ini penting untuk memastikan pendistribusian BBM berjalan lancar, terutama menghadapi musim libur panjang atau bencana alam.
Kunjungan ke dua SPBU ini sekaligus menjadi ajang untuk menampung aspirasi masyarakat. Wapres mencatat sejumlah masukan dari warga, seperti harapan agar pelayanan semakin cepat dan akses bahan bakar tidak terbatas waktu. Hal ini menjadi landasan bagi Wapres untuk memberikan arahan strategis kepada pihak pengelola SPBU di daerah.
Peninjauan Operasional dan Pelayanan SPBU Lokal
Dalam peninjauan operasional, Wapres Ma’ruf Amin menyoroti pentingnya pelayanan yang responsif dan ramah kepada konsumen. Ia mengamati langsung proses pengisian bahan bakar, mulai dari antrian kendaraan hingga pembayaran di kasir. Wapres mengapresiasi beberapa inovasi layanan, seperti sistem pembayaran digital dan aplikasi pemesanan BBM.
Pada kesempatan tersebut, Wapres juga mengevaluasi ketersediaan stok BBM di kedua SPBU. Ia meminta pengelola agar secara rutin melakukan pengecekan dan pelaporan stok, mengingat Bengkulu kerap menjadi jalur distribusi utama ke beberapa wilayah sekitar. Pengelola diingatkan untuk berkoordinasi dengan Pertamina guna memastikan pasokan tetap aman, terutama saat permintaan meningkat.
Wapres menanyakan kendala yang sering dihadapi pihak SPBU, seperti keterlambatan pengiriman BBM, masalah distribusi, maupun keluhan dari masyarakat. Beberapa pengelola menyampaikan tantangan terkait distribusi saat cuaca buruk serta kendala teknis pada alat pengisian. Wapres menyarankan agar setiap kendala bisa segera ditindaklanjuti dengan komunikasi intensif antar pihak terkait.
Selain BBM, fasilitas pendukung seperti area bersantai, mushola, dan layanan informasi turut menjadi perhatian. Wapres mencatat bahwa kenyamanan pelanggan harus menjadi prioritas, bukan hanya fokus pada aspek penjualan bahan bakar semata. Ia mendorong inovasi layanan untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Aspek kebersihan dan keamanan di area SPBU juga tidak luput dari sorotan. Wapres mengingatkan agar pengelola memastikan fasilitas bersih dan aman, termasuk pembuangan limbah dan penataan kendaraan di area SPBU. Hal ini penting untuk menjaga citra lembaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik.
Terakhir, Wapres menyampaikan apresiasi kepada pengelola yang sudah menerapkan standar pelayanan tinggi. Ia berharap prestasi ini bisa ditularkan ke SPBU lain di Bengkulu maupun wilayah Sumatera pada umumnya, sehingga pelayanan energi bisa dinikmati secara merata dan berkelanjutan.
Imbauan Operasi 24 Jam untuk Penuhi Kebutuhan Warga
Salah satu arahan utama dari Wapres Ma’ruf Amin dalam kunjungannya adalah imbauan agar SPBU di Bengkulu dapat beroperasi selama 24 jam penuh. Ia menilai, kebutuhan akan bahan bakar di Provinsi Bengkulu terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi. Operasional 24 jam dinilai dapat meminimalisir antrean panjang serta memastikan suplai energi tetap terjaga kapan pun dibutuhkan.
Wapres menegaskan bahwa pelayanan non-stop sangat penting, terutama untuk mendukung mobilitas masyarakat, kendaraan logistik, dan layanan darurat. Ia menyontohkan kondisi saat malam hari atau dini hari, di mana beberapa pengguna jalan kerap kesulitan mencari bahan bakar akibat SPBU tutup. Situasi ini dapat diantisipasi jika SPBU beroperasi tanpa henti.
Menurut Wapres, operasional 24 jam juga mendukung sektor pariwisata dan transportasi di Bengkulu. Dengan pelayanan yang tersedia sepanjang waktu, wisatawan dan pengusaha angkutan umum dapat menjalankan aktivitas tanpa kekhawatiran akan ketersediaan BBM. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Wapres meminta pihak pengelola SPBU untuk menyiapkan sistem manajemen tenaga kerja yang memadai jika ingin merealisasikan layanan 24 jam. Ia menyarankan agar ada pembagian shift kerja yang adil, serta memperhatikan kesejahteraan karyawan. Selain itu, aspek keamanan juga harus mendapat perhatian khusus, terutama di jam-jam rawan.
Selain aspek layanan, Wapres juga meminta dukungan dari pihak pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk memastikan operasional SPBU tetap berjalan lancar. Koordinasi lintas sektor diperlukan agar keamanan dan ketertiban di area SPBU terjaga selama 24 jam. Hal ini penting untuk mengantisipasi potensi gangguan atau tindak kriminalitas.
Imbauan ini diharapkan menjadi dorongan bagi seluruh SPBU di Bengkulu, baik yang dikelola oleh Pertamina langsung maupun pihak swasta, untuk meningkatkan jam operasional mereka. Wapres juga berjanji akan terus memantau implementasi arahan ini dan menilai dampaknya bagi kebutuhan masyarakat di kemudian hari.
Respons Pengelola SPBU atas Arahan Wapres Ma’ruf Amin
Menyambut arahan Wapres Ma’ruf Amin terkait operasional 24 jam, para pengelola SPBU di Bengkulu memberikan tanggapan positif. Mereka menyadari bahwa kebutuhan masyarakat akan bahan bakar memang semakin meningkat, dan jam operasi yang lebih panjang dapat memberikan manfaat besar bagi pelanggan. Beberapa pengelola langsung melakukan evaluasi internal untuk menyiapkan skema operasional baru.
Namun, pengelola juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang perlu diatasi sebelum menerapkan layanan 24 jam penuh. Salah satunya adalah ketersediaan tenaga kerja yang memadai untuk mendukung shift malam. Selain itu, mereka menyoroti aspek keamanan yang perlu diperkuat, terutama di jam-jam sepi saat malam hari.
Untuk itu, pengelola berharap ada dukungan dari pemerintah daerah dan pihak kepolisian dalam menjaga keamanan area SPBU. Mereka juga meminta adanya pelatihan tambahan bagi karyawan terkait prosedur keamanan dan pelayanan konsumen. Dengan demikian, operasional 24 jam dapat berjalan efektif dan tetap aman bagi pekerja maupun pelanggan.
Beberapa pengelola juga menyampaikan perlunya koordinasi lebih intensif dengan pihak Pertamina terkait pasokan BBM jika SPBU beroperasi 24 jam. Mereka khawatir akan terjadi kekosongan stok jika pengiriman tidak menyesuaikan dengan jam operasional baru. Oleh karena itu, komunikasi dan penyesuaian jadwal pengiriman harus ditingkatkan.
Terkait aspek layanan, pengelola berkomitmen untuk menjaga standar pelayanan, baik dari segi kecepatan, keramahan, maupun kebersihan fasilitas. Mereka juga berencana menambah fitur layanan, seperti area istirahat dan penjualan makanan ringan, agar SPBU semakin nyaman dikunjungi kapan saja.
Secara umum, pengelola SPBU di Bengkulu siap mendukung arahan Wapres Ma’ruf Amin demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Mereka optimis bahwa dengan kerjasama lintas sektor, operasional 24 jam dapat berjalan dengan baik dan memberi manfaat nyata bagi warga Bengkulu dan sekitarnya.
Kunjungan Wapres Ma’ruf Amin ke dua SPBU utama di Bengkulu menjadi momen penting dalam upaya meningkatkan pelayanan publik di sektor energi. Arahan untuk menerapkan operasional 24 jam mendapat respons positif dari pengelola, meski tetap membutuhkan dukungan dan koordinasi berbagai pihak. Dengan komitmen bersama, diharapkan kebutuhan masyarakat akan bahan bakar dapat terpenuhi dengan lebih baik, serta pelayanan SPBU di Bengkulu semakin profesional dan responsif.